Juni 15, 2014

Aspac Jakarta The Winner NBL Indonesia

Diposting oleh dwinur

SUKSES back-to-back champion digenggam Aspac Jakarta. Tim polesan Rastafari Horongbala tersebut berhasil meraihnya, setelah menaklukkan Satria Muda BritAma Jakarta, 83-67, dalam grand final Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Championship Series di GOR UNY Jogjakarta, Sabtu (14/6).

Kepastian merebut gelar beruntun itu tidak diraih dengan mudah. Bertanding penuh percaya diri, Aspac sempat kesulitan menahan gempuran Satria Muda. Kuarter pertama berlangsung sangat ketat. Bahkan kedua tim selalu mampu menjaga margin poin. Skor berimbang 23-23. Meski demikian, Satria Muda lebih memimpin perolehan field goal yang mencapai 47 persen.


Memasuki kuarter kedua, Satria Muda mulai menunjukkan dominasi. Beberapa kali tembakan tiga angka Faisal Julius Achmad berhasil membuahkan poin bagi Satria Muda dan membendung Aspac. Kuarter kedua, berakhir atas keunggulan Satria Muda 40-34.

Aspac menemukan momentum kebangkitan di kuarter ketiga. Setelah half-time, Aspac mulai memberi perlawanan dan berbalik unggul 63-53. Keunggulan Aspac ini, tak lepas dari ketajaman Prastawa. Hingga kuarter ketiga, Prastawa mencetak 24 poin. Setiap kuarter ia mencetak 8 poin dari kuarter pertama.

Kuarter keempat, performa Satria Muda mulai menurun. Aspac pun mencuri banyak angka dan memenangkan laga ini.

”Kami bersyukur karena kembali diberi keberhasilan (juara) ini. Anak-anak begitu termotivasi untuk menang, setelah kalah pada tiga pertemuan di musim reguler,” ujar Rastafari Horongbala, head coach Aspac.

Secara khusus Rastafari memberi kredit kepada Wahyu Widayat Jati. Pemain senior itu dinilainya tampil sebagai kunci kemenangan Aspac. ”Cacing (sapaan Wahyu) berhasil mematikan para big man lawan, termasuk Rony Gunawan. Itulah yang membuat kami bisa memenangi game ini,” lanjutnya.

Pemain paling cemerlang pada pertandingan ini, ialah Prastawa dan Ebrahim Enguio Lopez. Prastawa tampil sebagai most valuable player (MVP) pada laga puncak ini. Rookie of The Year musim lalu itu memimpin rekan-rekannya dengan kontribusi 28 poin.

Penampilan impresif juga dipersembahkan Ebrahim Enguio Lopez. Pemain naturalisasi yang akrab disapa Biboy ini mengemas 17 poin. Termasuk poin yang dia catatkan lewat aksi alley-oop dunk menghibur di menit-menit terakhir kuarter keempat.

Langkah menyakinkan ditunjukkan Aspac untuk menggenggam trofi keduanya di liga basket kasta tertinggi tanah air ini. Berstatus peringkat kedua musim reguler, Aspac bertemu Hangtuah di babak awal Championship Series. Aspac mampu meredam perlawanan Hangtuah 97-89 pada fase awal.

Pada fase berikutnya, Aspac berhasil menumbangkan Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, 88-8 , dan melaju ke semifinal. Di babak yang digelar 11 Juni, Aspac kembali meraih kemenangan atas Pelita Jaya dan memastikan diri lolos ke final. Selamat Aspac Jakarta! (*)

Champion NBL Indonesia

Musim         Champion                 Runner-up Third Place
2010-2011 Satria Muda              CLS Knights Pelita Jaya
2011-2012 Satria Muda              Aspac                     Pelita Jaya
2012-2013 Aspac                       Pelita Jaya Garuda
2013-2014 Aspac                       Satria Muda Pelita Jaya

0 komentar:

komentar anda menunjang perkembangan blog ini